APA YANG HENDAK ENGKAU CARI DI DARUL HIJRAH?
Kalimat ini terpampang jelas di atas Mesjid Nurul Anshar, Cindai Alus, Martapura, Kalimantan Selatan. Kalimat yang begitu menyihir bagi orang-orang yang ingin memikirkannya. Kalimat yang begitu syahdu, namun sarat makna. Kalimat yang akan menjadi filter baru bagi santri-santri yang sedang kehilangan spirit. Itulah Pondok Darul Hijrah! Seakan-akan dengan tegas mengatakan kepada anak-anak yang ingin masuk Pondok Darul Hijrah,”Tidak usah ke sini kalau tidak mempunyai tujuan!”
Pondok Darul Hijrah memberikan kesan kepada para calon santri untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Karena Pondok Darul Hijrah bukan tempat untuk bermain! Bukan tempat untuk hebat-hebatan bisa berolahraga! Bukan tempat untuk bisa bela diri! Bukan tempat untuk trampil berpramuka! Apalagi tempat untuk mencoba-coba sekolah! Sesungguhnya itu semua hanyalah pelengkap di dalam sebuah kesatuan badan, dan bukan wujud badan keseluruhan.
Sering kali para orang tua menyalahgunakan arti dari sebuah Pondok, sehingga apabila mereka merasa anak mereka nakal, maka tidak ada tempat yang paling tepat lagi kecuali memasukkan ke dalam Pondok Pesantren! Dan Darul Hijrah (mungkin) adalah salah satu yang terkena penilaian yang demikian. Sehingga tidak sedikit yang memplesetkan Pondok Pesantren adalah ‘Tempat pembuangan anak-anak nakal’. Masya Allah! Betapa kejinya yang berpikiran demikian!
Memang, Pondok Pesantren mempunyai cara tersendiri ketika membimbing santrinya(muridnya), tidak seperti sekolah-sekolah umum lainnya yang cuma masuk dari jam 07.30 pagi sampai jam 02.00 siang. Pondok pesantren memberikan perhatian penuh kepada seluruh santrinya, dan itu tidak terbatas kepada waktu. 24 jam siang malam! Itulah jam bimbingan yang disediakan di dalam Pondok Pesantren! Karena itulah, tidak sedikit anak-anak yang dulunya ketika di rumah nakalnya minta ampun, pulang dari pondok jadi anak yang berbakti kepada orang tua. Namun sekali lagi ditegaskan! Pondok pesantren bukanlah tempat pembuangan anak-anak nakal! Layaknya Pondok Pesantren lainnya, Pondok Darul Hijrah selalu mengutamakan keinginan anak, bukan keinginan orang tua! Sehingga ketika diadakan sesi tanya jawab, para ustadz pasti akan menanyakan kepada calon santri,” Masuk ke sini(pondok pesantren), keinginan sendiri atau orang tua?” dan juga,”Ke Darul Hijrah, apa yang hendak kau cari?” jawabannya? Pikirkan sendiri!
sekali lagi kepada seluruh anak-anak yang ingin masuk ke Pondok Darul Hijrah, renungkanlah kalimat yang terpampang megah di atas Mesjid Nurul Anshar betul-betul itu,”Apa yang Engkau Cari di Darul Hijrah?” Jangan sampai masuk ke Darul Hijrah, khatamnya(perpisahan) nanti merasa tidak mendapatkan apa-apa karena pada saat masuknya dulu, dia juga malah bingung masuk pondok mau apa, aneh bukan?
Pun tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua murid lama memahami makna sesungguhnya dari arti kalimat itu. kadang ketika ditanyai hal tersebut, mereka malah geleng-geleng sambil menggaruk-garuk kepalanya. Makanya, jadikanlah kalimat tersebut sebagai modal pertama kamu masuk Darul Hijrah! Dengan berpegangan dengan kalimat tersebut, dengan sendirinya kamu akan belajar dengan sungguh-sungguh. Karena sesungguhnya kalimat tersebut berkaitan erat dengan masa depan yang akan kamu peroleh. Dan ketika khataman nanti, kamu pasti akan menuai hasilnya.
إنّ المعهد لكبيرة إلا على الخاشعين
Kalimat ini terpampang jelas di atas Mesjid Nurul Anshar, Cindai Alus, Martapura, Kalimantan Selatan. Kalimat yang begitu menyihir bagi orang-orang yang ingin memikirkannya. Kalimat yang begitu syahdu, namun sarat makna. Kalimat yang akan menjadi filter baru bagi santri-santri yang sedang kehilangan spirit. Itulah Pondok Darul Hijrah! Seakan-akan dengan tegas mengatakan kepada anak-anak yang ingin masuk Pondok Darul Hijrah,”Tidak usah ke sini kalau tidak mempunyai tujuan!”
Pondok Darul Hijrah memberikan kesan kepada para calon santri untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Karena Pondok Darul Hijrah bukan tempat untuk bermain! Bukan tempat untuk hebat-hebatan bisa berolahraga! Bukan tempat untuk bisa bela diri! Bukan tempat untuk trampil berpramuka! Apalagi tempat untuk mencoba-coba sekolah! Sesungguhnya itu semua hanyalah pelengkap di dalam sebuah kesatuan badan, dan bukan wujud badan keseluruhan.
Sering kali para orang tua menyalahgunakan arti dari sebuah Pondok, sehingga apabila mereka merasa anak mereka nakal, maka tidak ada tempat yang paling tepat lagi kecuali memasukkan ke dalam Pondok Pesantren! Dan Darul Hijrah (mungkin) adalah salah satu yang terkena penilaian yang demikian. Sehingga tidak sedikit yang memplesetkan Pondok Pesantren adalah ‘Tempat pembuangan anak-anak nakal’. Masya Allah! Betapa kejinya yang berpikiran demikian!
Memang, Pondok Pesantren mempunyai cara tersendiri ketika membimbing santrinya(muridnya), tidak seperti sekolah-sekolah umum lainnya yang cuma masuk dari jam 07.30 pagi sampai jam 02.00 siang. Pondok pesantren memberikan perhatian penuh kepada seluruh santrinya, dan itu tidak terbatas kepada waktu. 24 jam siang malam! Itulah jam bimbingan yang disediakan di dalam Pondok Pesantren! Karena itulah, tidak sedikit anak-anak yang dulunya ketika di rumah nakalnya minta ampun, pulang dari pondok jadi anak yang berbakti kepada orang tua. Namun sekali lagi ditegaskan! Pondok pesantren bukanlah tempat pembuangan anak-anak nakal! Layaknya Pondok Pesantren lainnya, Pondok Darul Hijrah selalu mengutamakan keinginan anak, bukan keinginan orang tua! Sehingga ketika diadakan sesi tanya jawab, para ustadz pasti akan menanyakan kepada calon santri,” Masuk ke sini(pondok pesantren), keinginan sendiri atau orang tua?” dan juga,”Ke Darul Hijrah, apa yang hendak kau cari?” jawabannya? Pikirkan sendiri!
sekali lagi kepada seluruh anak-anak yang ingin masuk ke Pondok Darul Hijrah, renungkanlah kalimat yang terpampang megah di atas Mesjid Nurul Anshar betul-betul itu,”Apa yang Engkau Cari di Darul Hijrah?” Jangan sampai masuk ke Darul Hijrah, khatamnya(perpisahan) nanti merasa tidak mendapatkan apa-apa karena pada saat masuknya dulu, dia juga malah bingung masuk pondok mau apa, aneh bukan?
Pun tidak bisa dipungkiri bahwa tidak semua murid lama memahami makna sesungguhnya dari arti kalimat itu. kadang ketika ditanyai hal tersebut, mereka malah geleng-geleng sambil menggaruk-garuk kepalanya. Makanya, jadikanlah kalimat tersebut sebagai modal pertama kamu masuk Darul Hijrah! Dengan berpegangan dengan kalimat tersebut, dengan sendirinya kamu akan belajar dengan sungguh-sungguh. Karena sesungguhnya kalimat tersebut berkaitan erat dengan masa depan yang akan kamu peroleh. Dan ketika khataman nanti, kamu pasti akan menuai hasilnya.
إنّ المعهد لكبيرة إلا على الخاشعين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar