Senin, 20 April 2009

Pertolongan itu.....




Perempuan yang begitu syahdu itu adalah Hajjah Rosinah. Beliau adalah pengurus anak-anak international student. Saya masih ingat ketika saya menghadapi masalah pembayaran sebelum ikut exam, beliau adalah orang yang paling gigih membantu saya, walaupun sebenarnya beliau sudah tahu bahwa bayaran yang dikenakan kepada saya memang sudah tertera sangat jelas di buku petunjuk bagi the student of non-gruaduating program (pada saat itu saya masih the student of non-gruaduating program), namun beliau tidak ingin mengecewakan saya. Makanya beliau menghubungi bagian-bagian yang terkait untuk keringanan bayaran.
Walaupun pada akhirnya usaha beliau tersebut tidak berhasil, tapi saya tetap ikut exam (terpaksa deh bayar!), tapi saya tetap menghargai usaha beliau. Mungkin karena toleransi beliau yang begitu besar kepada orang lain menjadi alasan kenapa beliau dijadikan tempatnya mengadu para student non-Brunei.
Sedangkan laki-laki yang berada di sampingnya itu bernama Abdul Halim. Pada saat itu, dia sedang mengambil Master program Bahasa Melayu. S1-nya ngambil di USU (Universitas Sumatra Utara). Kalau bicara tentang Bang Halim (Saya sudah menganggap dia seperti saudara saya sendiri), maka saya seharusnya patut mengucapkan beribu terima kasih kepadanya, karena selain (tentunya) orang tua saya, maka orang yang paling berjasa dalam memasukkan saya ke university adalah dia.
Saya masih ingat ketika saya pertama kali datang ke UBD, saya tak tahu apa-apa. Dialah yang mengarahkan serta memberitahukan saya tentang apa yang harus saya lakukan. Dialah yang susah payah kesana kemari untuk membuat saya diterima di UBD. Saya tahu, dia tidak ingin saya pulang dengan tangan hampa. Kalau saya ingat masa-masa itu, mungkin air mata ini akan mengalir. Saya benar-benar terharu melihat kerja kerasnya!
Sampai sekarang pun dia masih membimbing saya. Ketika saya mempunyai masalah (khususnya masalah di kuliah), maka dialah orang yang pertama kali saya hubungi.
Bang Halim adalah sosok orang yang tidak suka melihat orang di sekitarnya susah. Dia suka menolong orang walaupun itu membuatnya menjadi susah sendiri. Satu hal yang saya suka darinya, dia tak pernah terlihat sedih! Seperti tak ada masalah di hari-hari yang dilaluinya! Sangat dan sangat ceria! Inilah kelebihan sosok yang murah senyum ini.
Bayangkan! Dia rela membagi jatah makannya (dia dapat kupon makan; beasiswa) kepada saya ketika dia tahu bahwa saya tak ada kupon makan. Dia membaginya hanya untuk orang yang baru dikenalnya dan tak tahu asal-usulnya. Tetapi itulah Bang Halim, ia tidak bisa melihat orang kesusahan.
Selain itu, Bang Halim adalah mahasiswa cemerlang Indonesia yang ada di UBD. Nilainya tidak pernah jatuh, selalu excellent! Otak encer! Ketika saat santai, mungkin orang akan menyangka dia adalah orang yang biasa saja, tapi jangan ditanya kalau dia sudah serius bicara, semua orang lewat sama dia! Calon master dilawan!
Semoga Allah mengabulkan seluruh doanya. Semoga dia menjadi calon pemimpin masa depan yang telah ditunggu oleh Negara kita Indonesia. Semoga dia menjadi orang yang sukses. amin

Kelas Bahasa Arab (University of Brunei Darussalam)

Ini adalah fhoto saat saya berada di dalam kelas bahasa arab UBD. Saya sangat senang sekali karena saya bertemu dengan orang yang baik seperti mereka. walaupun hanya sebentar berada dalam satu kelas (kurang lebih 7 bulan, karena saya pindah ke UNISSA), tapi saya merasa beruntung sekali bisa berkenalan dengan mereka. bahkan sampai saat ini, merekalah (kelas bahasa arab [IPI]) inilah yang paling memperhatikan saya dan menolong saya di kala susah.